Kunjungan Industri Ke LPJKN th 2010/2011

Dalam rangka kunjungan industri th pelajaran 2010/2011.Program keahlian arsitek berkunjung ke LPJKN(Lembaga pengembangan jasa Konstruksi Nasional).

Anak2 angkatan pertama GB yg Selalu ceria dan kompak....hehe

beginilah mereka selalu riang dan kompak itu kata yg tepat buat mereka khususnya angkatan pertama teknik arsitek.

Karya Rizky anak Angkatan pertama GB

Hasil jerih payah ini ternyata tdk terlalu buruk,dia mendesain rumah minimalis yang sangat realistis dan elegan.

Ujian sertfikasi program teknik arsitek

Beginilah ekspresi para wajah siswa siswi perwakilan teknik arsitektur yangtelah melaksanakan sertifkasi di tegal kemarin.

Tim Futsal investec

Mereka menyebutnya tim investec(invisible architect,tim futsal ini adalah anak2 dari angkatan pertama teknik arsitek.

Minggu, 16 Januari 2011

membangun rumah tidak hanya selalu mahal



Print E-mail




Pekerjaan membangun dan desain rumah tinggal pada prinsipnya adalah membangun sebuah kepribadian. Dari sebuah bangunan rumah tinggal dapat tercermin gaya hidup dan bahkan kepribadian dari pemiliknya. Maka dari itu sebelum membangun sebuah bangunan rumah tinggal biasanya arsitek akan berusaha untuk mengenal lebih dalam mengenai kepribadian si pemilik rumah karena hal ini akan berpengaruh terhadap desain rumah serta konsep yang dibuat oleh si arsitek rumah anda. Untuk membangun sebuah rumah tinggal yang sesuai dengan karakteristik pemilik rumah tidak selamanya harus mahal.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk dapat membangun rumah secara hemat dan tepat guna :

•    Selalu jujur dengan diri sendiri, artinya design sebuah rumah tinggal sebaiknya mengikuti karakteristik si pemilik rumah dalam hal ini gaya hidup dan kepribadiannya. Janganlah selalu mengikuti trend yang sedang berkembang karena hal itu belum tentu cocok dengan karakteristik anda.(karakteristik rumah anda adalah karakteristik anda)

•    Kenalilah kebutuhan anda, artinya desain rumah tinggal yang baik adalah apabila semua ruangan yang ada pada rumah itu memiliki fungsi yang fungsional sesuai dengan kebutuhan dari si pemilik rumah. Hindarilah pemborosan terhadap pembuatan ruangan interior yang tidak perlu.
 at ruang terbuka yang cukup sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara di dalam rumah tersebut. Ruang terbuka yang di maksud bisa berupa softscape (taman) atau hardscape.

•    Konsultasikan kebutuhan anda untuk membangun sebuah rumah disesuaikan dengan anggaran yang anda rencanakan dengan konsultan rumah atau kontraktor rumah yang baik artinya yang dapat  memberikan saran-saran dan solusi yang terbaik untuk anda.

•    Setelah berkonsultasi mantapkan pilihan anda, sadari benar apa kebutuhan dan keinginan anda agar pembangunan bisa berjalan lancar. Dalam artian anda tidak berubah pikiran di tengah- tengah proses membangun, yang mengakibatkan pekerjaan lama terpending atau bahkan mengalami perubahan karena setiap perubahan berarti tambahan biaya.

Dengan tips- tips diatas maka diharapkan pembangunan rumah tinggal dapat secara lancar dilakukan tentunya sesuai dengan spesifikasi, anggaran dan waktu pembangunan yang telah ditetapkan.

sumber : http://www.jasa-arsitek.com/articles/56-membangun-rumah-tidak-selamanya-harus-mahal-.html

trend rumah minimalis baru

Trend Rumah TInggal Gaya Minimalis PDF Print E-mail

Beberapa tahun belakangan ini, tren atau gaya arsitektur di Indonesia cenderung ke arah minimalis. Sebenarnya apa yang disebut Minimalisme itu?

Pada dasarnya, arsitektur minimalis merupakan modifikasi aliran desain bergaya modern. Desain modern ini kemudian direduksi. Aliran ini sering pula diintepretasikan sebagai reaksi terhadap gaya ekspresionisme.

Di Indonesia, kecenderungan orang memilih desain arsitektur minimalis, semata-mata sebagai reaksi kejenuhan terhadap model bangunan yang cenderung monoton, banyak ornamen, susah dibersihkan dan lain-lain. Di lain sisi, tren minimalis juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur dunia pada umumnya yang cenderung mengutamakan kesan praktis, sederhana namun tidak mengurangi fungsi dasar dan keindahannya.

Minimalisme pun rupanya bukan tanpa masalah. Pada beberapa kasus, dengan saking inginnya seorang arsitek menerapkan 100% minimalis, masalah baru pun dapat timbul. Contoh paling mudah adalah atap datar dari cor beton yang diterapkan secara total pada suatu bangunan rumah tinggal.

Tak bisa dipungkiri, desain bangunan rumah minimalis yang sering kita lihat di majalah luar negeri cenderung tanpa atap. Karena Indonesia terletak di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, maka sebenarnya, atap dak beton kurang cocok.

Pada musim panas, dak beton menerima panas terus menerus dari matahari. Di samping memberikan radiasi panas pada ruangan di bawahnya, dak beton pun cenderung retak. Pada musim penghujan, retakan tersebut dapat terisi air dan bocor pun menjadi masalah yang umum terjadi.

Meski sebetulnya, beton cor dapat disubstitusi dengan material lain seperti atap baja ringan, pada prakteknya, radiasi panas matahari tetap menjadi masalah. Pada saat terik panas ruang pun dapat meningkat. Saat hujan, suara berisik air yang mengenai permukaan atap menjadi pengganggu.

Elemen lain yang tak kalah penting dalam desain minimalis adalah kusen dan jendela. Biasanya bangunan minimalis menggunakan kusen dan jendela yang terbuat dari bahan tahan cuaca seperti aluminium. Karena bangunan minimalis cenderung tanpa atap maka tidak adanya perlindungan terhadap kusen dan jendela. Penggunaan material kayu sangat tidak disarankan karena muai susutnya dan rusaknya finishing yang tergerus air hujan dan sinar matahari.

Nah, dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya mengadaptasi trend arsitektur minimalis pada bangunan seperti rumah tinggal tidaklah dilarang atau salah. Tetapi trend minimalis yang ada juga harus disesuaikan dengan karakteristik tropis di Indonesia supaya jangan sampai terjadi "korban trend". Hal diatas hanyalah beberapa unsur saja dari unsur- unsur lainnya yang harus diperhatikan.

Bagaimana menurut anda ????

sumber : http://www.jasa-arsitek.com/articles/65-trend-rumah-gaya-minimalis.html

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More